Home ยป Grab dan GoTo Dikabarkan Kembali Bahas Merger, Target Selesai 2025

Grab dan GoTo Dikabarkan Kembali Bahas Merger, Target Selesai 2025

Gojek dan Grab

Poptekno.com – Dua raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab dan GoTo, kembali dikabarkan menjajaki merger setelah sebelumnya beberapa kali gagal mencapai kesepakatan. Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi ini, pembicaraan mulai intensif sejak akhir 2024 dengan target kesepakatan final pada tahun 2025.

Alasan di Balik Rencana Merger

Salah satu faktor utama yang mendorong diskusi ini adalah tekanan finansial yang terus menghantui kedua perusahaan. Baik Grab maupun GoTo telah berupaya keras menekan kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Penggabungan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat dan mengoptimalkan efisiensi operasional.

Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak. Sebelumnya, GoTo sempat membantah rumor adanya negosiasi merger dengan Grab, menegaskan bahwa mereka tidak sedang terlibat dalam pembicaraan dengan pihak lain.

Dampak Potensial dan Tantangan Regulasi

Jika merger ini terjadi, gabungan Grab dan GoTo akan menciptakan entitas dengan valuasi sekitar US$25 miliar, menjadikannya pemain dominan dalam industri ride-hailing dan layanan digital di Asia Tenggara.

Meski demikian, potensi merger ini juga berisiko menghadapi tantangan besar, terutama dari regulator di berbagai negara. Otoritas persaingan usaha kemungkinan akan mengawasi secara ketat karena kedua perusahaan saat ini sudah menguasai sebagian besar pasar transportasi online dan layanan pesan-antar di wilayah tersebut.

Persaingan dan Prospek Masa Depan

Industri ride-hailing dan layanan pengiriman di Asia Tenggara sangat kompetitif, dengan populasi sekitar 650 juta jiwa sebagai pasar potensialnya. Merger ini bisa membantu kedua perusahaan menekan biaya operasional, meningkatkan profitabilitas, dan memperkuat posisi mereka dalam menghadapi pesaing lain seperti Shopee dan startup baru di sektor transportasi dan logistik.

Namun, hingga ada pernyataan resmi dari Grab atau GoTo, rencana ini masih sebatas rumor. Para analis dan pemangku kepentingan akan terus mengamati perkembangan negosiasi ini, karena kesepakatan ini dapat mengubah lanskap industri teknologi di kawasan Asia Tenggara.